Pengaruh Pelaksanaan Brahma Vihara Terhadap Tingkat Kepedulian Siswa Beragama Buddha SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung Tahun 2011

Para akhli psikologis berpendapat bahwa anak-anak remaja memiliki kepedulian pada diri sendiri yang sangat kuat, sehingga pandangan hidupnya bertumpu pada eksistensi dirinya sendiri. Dalam mengungkapkan pandangan-pandangan hidup atau kebenaran-kebenaran terutama yang berhubungan dengan menjaga eksistensi dirinya, didasarkan pada pemikirannya sendiri, sehingga cenderung berkembang kepedulian pada dirinya sendiri sangat kuat dan bertumpu pada pandangan etika subjektif atau kebenaran subyektifnya . Dengan kepedulian yang ditumbuhkembangkan di dalam diri, maka kebahagiaan akan di dapatkannya, dengan cara menumbuhkembangkan pencapaian brahma vihara. Kepedulian adalah salah satu nilai yang terkandung dalam brahma vihara.
Pengembangan kepedulian pada hakekatnya adalah pembentukan egois pada seseorang. Egois merupakan aktualisasi diri untuk menyalurkan keinginan atau hasrat dan ide-ide yang ada di dalam dirinya ke obyek luar diri. Secara psikologis manusia melakukan sesuatu karena adanya nilai nilai yang dianggap penting menurut dirinya. Oleh sebab itu penelitian ini berjudul Pengaruh Pelaksanaan Brahm Vihara Terhadap Tingkat Kepedulian Siswa Beragama Buddha SMA Pangudi Luhur Bandar Lampung.
Hipotesis Diduga para siswa SMA Pangudi Luhur dalam melaksanakan brahma vihara yang berhubungan dengan tingkat kepedulian masih pada taraf etika subyektif(kepedulian subjektif) dan kepedulian rasional. Penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan metode kuantitatip. Menggunakan intstrumen quisioner. Pengolahan data dengan menggunakan metode tabulasi dan program SPSS versi 15.00. Penetapan sampel dengan metode acak lengkap dengan jumlah responeden 24 orang.
Bahwa siswa beragama Buddha SMA Pangudilihur Luhur Bandar Lampung dalam pelaksanakan brahmavihara yang berhubungan dengan peningkatan kepedulian, dipergunakan berbagai macam etika sesuai dengan kondisi dan situasinya, yaitu menggunakan etika buddhis sebesar 42,01%,,etika objektif sebesar 21,26%,, etika rasional sebesar 29,34% dan etika subjektif sebesar 7,40%. Pelaksanaan brahma vihara dapat memberikan sumbangan terhadap peningkatan kepedulian sebesar 3.9%, sedangkan selebihnya disebabkan oleh faktor-faktor lain, Hipotesis yaitu diduga para siswa SMA Pangudi Luhur dalam melaksanakan brahmavihara yang berhubungan dengan tingkat kepedulian masih pada etika subyektif dan kepedulian rasional pada prinsipnya tidak dapat diterima atau ditolak, dengan perkataan lain bahwa dugaan siswa SMA Pangudiluhur Bandarlampung yang beragama Buddha dalam pelaksanaan brahmavihara didasarkan etika subjektif dan rasional adalah tidak benar, namun siswa SMA Pangudiluhur Bandarlampung yang beragama Buddha dalam pelaksanaannya cenderung menggunakan dan mengembangkan pada etika rasional, objektif dan Buddhism.