Problematika pembelajaran system Full Day School siswa SD Bodhisatta Bandar Lampung

Sistem pembelajaran full day school merupakan salah satu program kebijakan pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas dan untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Full day school adalah salah satu kreasi dan inovasi pembelajaran untuk menjadikan sekolah unggul, inovatif, kreatif dengan sistem pembelajaran terpadu berlandasakan iman dan taqwa (imtaq), serta ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) Mushlilhah (2009:17). Dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 23 Tahun 2017 tentang hari sekolah yang mengatur 8 jam sehari selama 5 hari atau disebut sebagai full day school pada 12 Juni 2017 yang tertuang dalam pasal 2, pasal 5, dan pasal 8. SD Bodhisattva menggunakan sistem pembelajaran full day school dalam proses belajar mengajar.
Kecenderungan tidak dapat menyesuaikan waktu belajar yang lama merupakan kebiasaan siswa sebelumnya memilih aktivitas yang diinginkan. Dengan kebiasaan tersebut maka siswa mengalami kejenuhan atau kebosanan dalam mengikuti sistem pembelajaran full day school. Sehingga memahami karakteristik maupun kebiasaan-kebiasaan siswa sangat perlu dipelajari sebagai data masukan untuk dijadikan sebagai informasi dalam meningkatkan strategi pembelajaran dan pencapaian proses pembelajaran. Dalam meningkatkan strategi pembelajaran maka guru akan menciptakan metode-metode pembelajaran yang kreatif dan inovatif.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui problematika yang terjadi dalam pelaksanaan sistem pembelajaran full day school yang diterapkan di SD Bodhisattva. Dengan mengetahui problematika yang terjadi, maka peneliti dapat menganalisa dan dapat memberikan beberapa alternatif solusi dalam penyelesaiannya. Tujuan tersebut mengarah pada apa dan bagaimana problematika sistem pembelajaran full day school yang telah diterapkan di sekolah. Apa sajakah yang menjadi problematika sistem pembelajaran full day school dan bagaimana problematikan yang terjadi dalam pelaksanaan program tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan triangulasi data, yaitu metode yang bersifat campuran dalam pengambilan data di lapangan meliputi proses dokumentasi, observasi, dan wawancara. Dalam metode dokumentasi peneliti mengumpulkan data-data sekolah yang menunjang berkaitan dengan kondisi sekolah. Dalam observasi peneliti melakukan pengamatan dan analisis gejala-gejala yang timbul. Serta dalam wawancara peneliti mengumpulkan data yang bersifat informan kepada sumber data yaitu kepala sekolah dan wali kelas maupun guru.
Hasil penelitian memberikan pengertian bahwa pelaksanaan pembelajaran sistem full day school terdapat permasalahan yaitu siswa kurang dapat menyesuaikan diri terhadap jam tambahan dan siswa merasa lelah dan bosan dalam perpanjangan waktu tersebut. Upaya yang dilakukan sekolah untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah pembekalan bagi guru untuk meningkatkan metode dan strategi pembelajaran agar mampu memberikan proses pembelajaran yang lebih menarik. Sekolah perlu menciptakan suasana belajar maupun lingkungan sekolah yang membuat siswa memiliki motivasi untuk berinteraksi maupun aktivitas lainnya diantara teman sebaya maupun interaksi terhadap guru dan siswa.