Studi Kepustakaan Kajian Konsumsi Rokok bagi Kesehatan dalam Pandangan Agama Buddha

Kehidupan seseorang dalam masyarakat sering ditemui berbagai persoalan, yang harus dihadapi dengan sabar dan bijaksana. Manusia secara naluri lebih mementingkan diri sendiri dan kurang memperhatikan lingkungan disekitarnya. Merokok ditempat umum merupakan salah satu contoh tindakan yang keliru, karena tidak memperdulikan akibat yang akan terjadi bagi orang disekitarnya. Asap yang dihasilkan dari rokok mengandung zat racun dan berbahaya bagi kesehatan tubuh, zat tersebut adalah tar, nikotin dan karbon monoksida. Pada dasarnya seseorang mengkonsumsi rokok tanpa mempertimbangkan kondisi ekonominya, sehingga rokok tidak hanya merugikan kesehatan, tetapi juga merupakan satu tindakan boros dan konsumtif. Sehingga, konsumsi ini tidak memberi kemajuan tetapi mengarah pada kemerosotan batin. Atas dasar tersebut, maka merokok tidak dibenarkan menurut agama maupun pemerintah. Salah satu bentuknya adalah peringatan yang tercantum dalam setiap kemasan rokok, bahwa merokok dapat merugikan kesehatan.
Skripsi Kajian Konsumsi Rokok Bagi Kesehatan Dalam Pandangan Agama Buddha bertujuan untuk memberikan gambaran dan penjelasan tentang analisis rokok bila dipandang dalam agama Buddha. Karena apabila ditinjau secara langsung dilingkungan masyarakat, tidak sedikit umat Buddha yang hingga saat ini masih mengkonsumsi rokok. Sehingga dengan kajian ini umat Buddha pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, dapat memahami dampak rokok bagi kesehatan dengan baik.
Penyusunan skripsi ini menggunakan metode kajian kepustakaan, yaitu bersifat teoritis yang merujuk dari kitab suci Tripitaka (sigalovada sutta, mahaparinibbanasutta, brahmajalasutta, ayat-ayat dhammapada, syair-syair suttanipata sebagai grounded theory) dan merujuk dari sumber-sumber pendukung lainnya. Penulis berharap setelah masyarakat memahami isi dari skripsi ini, dapat terinspirasi sehingga dapat memutuskan hubungan dengan rokok. kemudian menanamkan kebiasaan anti rokok pada anak-anak mulai dari masa remaja sampai dengan dewasa.
Menciptakan kebiasaan tidak mengkonsumsi rokok akan memberikan manfaat bagi diri sendiri, orang lain dan masyarakat. Tidak mengkonsumsi rokok, maka syaraf otak seseorang akan tetap sehat sehingga dapat berucap, berpikir, dan bertindak dengan baik. Karena dengan pikiran seseorang dapat dinilai, dihormati dan dihargai. Selain itu, materi yang digunakan untuk membeli rokok dapat dialihkan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih penting, dengan demikian akan tercipta suatu keluarga yang sehat, sejahtera dan bahagia.