Analisis Faktor-Faktor Permasalahan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Buddha Di Sma Negeri 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran

Penelitian ini mengkaji Analisis Faktor-Faktor Permasalahan Pembelajaran Daring Pendidikan Agama Buddha di SMA Negeri 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran. Tujuan penelitian ini yaitu untuk menggambarkan pelaksanaan pembelajaran daring, faktor-faktor permasalahan pembelajaran daring, dan upaya guru mengatasi permasalahan pembelajaran daring Pendidikan agama Buddha di SMA Negeri 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran. Jenis pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data dalam penelitian ini meliputi redukasi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik

Hasil penelitian ini yaitu pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Buddha di SMA Negeri 1 Negerikaton Kabupaten Pesawaran menggunakan sistem daring dan luring. Pembelajaran yang dilakukan berjalan cukup baik namun masih belum efektif. Pelaksananaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Buddha menggunakan aplikasi whatsapp sebagai alat untuk berkomunikasi dan penyampaian tugas kepada peserta didik. Pembelajaran yang dilakukan memiliki beberapa permasalahan yang menjadi penghambat diantaranya yakni keterbatasan sarana penunjang yang tidak dimiliki oleh peserta didik seperti smartphone dan kuota internet, jaringan internet yang kurang maksimal, tingkat pemahaman peserta didik yang menurun, hasil belajar yang kurang maksimal, dan kontrol terhadap pelaksanaan pembelajaran sukar dilaksanakan guru. Upaya mengatasi permasalahan atau hambatan pelaksanaan Pembelajaran daring yang dilakukan guru Pendidikan Agama Buddha yakni Pihak sekolah telah memberikan sarana pendukung dalam pelaksanan pembelajaran daring bagi guru dengan menyediakan wifi disekolah dan beberapa personal computer (PC) guna pembelajaran tersebut dapat berjalan, guru melakukan koordinasi dengan peserta didik atau melakukan komunikasi melalui pesan whatsaap, Guru memberikan buku paket atau buku cetak kepada peserta didik agar peserta didik dapat melakukan kegiatan belajar mandiri dirumah, dan pihak sekolah memberikan kebijakan dengan melaksanaan pembelajaran luring yang dilakukan dengan memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengerjakan di sekolah