Studi Deskriptif Tingkat Kecerdasan Emosional Mahasiswa Jurusan Dharma Acrya Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha（STIAB) Jinarakkhita Bandar Lampung Tahun Akademik 2010/2011

Salah satu aspek yang hendak dicapai dalam pelaksanaan pendidikan diperguruan tinggi adalah peningkatan kecerdasan emosional mahasiswa. Sehingga memungkinkan mahasiswa memperoleh penggunaan kecerdasan emosionalnya untuk pengembangan diri menuju lebih optimal. Fenomena atau gejala negative yang didapati di Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita yaitu kurang menghormati dosen, minum-minuman keras, merokok, terjadinya kehamilan diluar nikah, pencurian, menyontek, membolos, berbohong kepada orang tua, tidak disiplin, membuang sampah sembarangan dan menurunnya kegiatan puja bakti di wihara. Fenomena-fenomena tersebut sebagai indikasi kecerdasan emosional yang semakin menurun. Apabila hal ini dibiarkan akan diperoleh pemahaman diri yang negatif dan tingkah laku yang keliru dikemudian hari.
Kecerdasan emosional mempunyai makna kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustrasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati, dan berdo'a. Unsur-unsur yang terdapat dalam kecerdasan emosional adalah mengenali diri sendiri,mengelola emosi, memotivasi diri, mengenali emosi orang lain (empati) dan membina hubungan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Bandar Lampung, yang memiliki tingkatan yang setara. Instrumen yang dibuat peneliti untuk mengetahui tingkat kecerdasan emosional yaitu sebanyak 50 item. Hasil analisis yang di lakukan melalui tehnik korelasi product moment menunjukkan bahwa seluruh butir item instrument memenuhi kriteria uji validitas dan reliabilitas, sehingga instrumen ini dapat digunakan dalam penelitian ini.
Hasil analisis perhitungan masing-masing indikator diketahui bahwa 65%（kategori cukup) mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Bandar Lampung. Hal ini membuktikan bahwa mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Agama Buddha (STIAB) Jinarakkhita Bandar Lampung memiliki tingkat kecerdasan emosional dengan kategori yang cukup dengan nilai rata