Kajian Perilaku Pria Metroseksual Menurut Pandangan Agama Buddha

Perilaku Pria Metroseksual menyangkut permasalahan sosial dan budaya kehidupan masa kini. Pemuasan nafsu indera semakin merajalela, sehingga terbentuklah prilaku pria metroseksual yang memuaskan napsu indra secara berlebih layaknya seperti wanita dalam hal perawatan tubuh seperti, konsumtif terhadap produk kosmetik, pesolek, dan sangat mencintai diri sendiri (narsistik). Pengertian pria metroseksual adalah pria yang suka merawat diri secara berlebih mengunakan produk-produk kecantikan (kosmetik) untuk bersolek layaknya seperti wanita, bahkan melebihi wanita yang memiliki kecendrungan mencintai diri sendiri (narsistik) dan mengikuti tren terbaru sesuai dengan kemajuan jaman dan teknologi. Perilaku yang demikian dalam agama Buddha berarti memiliki watak raga carita.
Permasalahan yang diteliti adalah Bagaimanakah Kajian Perilaku Pria Metroseksual Menurut Pandangan Agama Buddha, meliputi, pengertian pria metroseksual, ciri-ciri, penyebab, wujud, dan cara mengatasi perilaku pria metroseksual. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan Kajian Perilaku Pria Metroseksual Menurut Pandangan Agama Buddha.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif studi kepustakaan. Landasan pencarian data dilakukan dengan cara menelaah kepustakaan melalui membaca buku dari sumber primer (Tri Pitaka) dan skunder yang kredibel berhubungan dengan masalah yang diteliti. Teknik pencatatan dilakukan dalam enam tahap, yaitu (1) perenungan awal, (2) membaca bagian kata pengantar, (3) melakukan survei, (4) pengajuan pertanyaan, (5) membaca bab secara mendalam, (6) mengulang kembali hal-hal yang telah dibaca dan dicatat. Analisa data menggunakan analisa kualitatif deskriptif kajian pustaka secara fenomenologik dan komparatif fenomenologik.Kegiatan yang dilakukan adalah mereduksi data, penyajian data, dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian yang diperoleh berupa gambaran mengenai Perilaku Pria Metroseksual Menurut Pandangan Agama Buddha, yang meliputi: pengertiaan pria metroseksual, ciri-ciri, wujud, penyebab, dan cara mengatasi perilaku pria metroseksual. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku pria metroseksual menurut pandangan agama Buddha merupakan sikap yang salah dalam mencari kebagiaan, karena dilandasi keserakahan (lobha). Kebahagiaan akan diperoleh apabila mampu menerapkan pola hidup sederhana dan tidak menganut pandangan hedonisme. Penulis menyarankan kepada pembaca agar menerapkan pola hidup yang sederhana dan mengikis keserakahan (lobha), agar sebab penderitaan yaitu pemuasan napsu indra secara berlebih semaksimal mungkin dapat dihindari. Begitu pula dengan wujud perilaku pria metroseksual yang sangat mencintai diri sendiri secara berlebih（narsistik), karena dengan memiliki perilaku ini dapat menimbulkan kesombongan. Bagi pria metroseksual, agar kemelekatan terhadap jasmani dapat diatasi sebaiknya melaksanakan meditasi. Obyek yang digunakan terdapat 11 objek (10 asuba dan kayagatasati), karena pria metroseksual memiliki watak raga carita
Keywords: Perilaku, Pria Metroseksual,Pandangan Agama Buddha,Buddhist Education