KAJIAN KESEJAHTERAAN RAKYAT MENURUT PANDANGAN AGAMA BUDDHA

Latar belakang penelitian ini didasarkan pada realita bahwa kesejahteraaan rakyat yang menjadi tujuan pemerintah sesuai dengan yang diamanatkan dalam UUD 1945 belum tercapai dengan baik. Bukti nyatanya adalah masih banyak rakyat yang termasuk kategori miskin dan pengangguran. Penyebab-penyebab dari belum tercapainya kesejahteraan ini adalah adanya pengaruh ekonomi global, kebijakan pemerintah yang sentralistis, fokus yang terlalu besar pada pemberian (charity), fokus pada pertumbuhan makroekonomi, pandangan kemiskinan yang berorientasi ekonomi, penempatan masyarakat sebagai obyek, dan anggapan bahwa masalah dan pengelolaan kemiskinan bersifat seragam di seluruh negeri.

Kesejahteraan rakyat didefinisikan sebagai suatu keadaan aman, selamat dan makmur, baik dari sisi jasmani maupun rohani yang dirasakan Oleh segenap penduduk dalam suatu negara. Kesejahteraan rakyat mengandung makna kesejahteraan lahir dan kebahagiaan batin seluruh rakyat yang berisikan unsur kualitas beragama, tingkat pendidikan, kesehatan jasmani dan rohani serta pelayanan sosial.

Permasalahan dalam skripsi ini adalah bagaimana kajian kesejahteraan rakyat menurut pandangan agama Buddha. Kesejahteraan ini mencakup kesejahteraan secara materi dan kesejahteraan batin sebagai hasil dari pencapaian kekayaan materi. Rangkaian pembahasanya meliputi konsep kesejahteraan, upayaupaya untuk mencapai kesejahteraan, dan cara pengaturan kekayaan yang telah dicapai Oleh seseorang. Sedangkan tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk memberikan deskripsi secara jelas tentang kesejahteraan rakyat yang dipandang menurut agama Buddha.

Penelitian kajian kesejahteraan rakyat menurut pandangan agama Buddha tidak bersifat studi kepustakaan murni, akan tetapi bersifat semi kepustakaan dan semi kualitatif, sehingga pendekatan yang dipakai dalam penelitian ini, yaitu pendekatan tekstual (nash) yang terbatas pada deskriptif kualitatif studi pustaka. Metode kajian yang digunakan penulis adalah metode studi kepustakaan (library research) dengan metode pendekatan analisis kitab suci Tipitaka.

Hasil penelitian yang diperoleh berupa hasil deskriptif kajian kesejahteraan rakyat menurut pandangan agama Buddha, kajian kesejahteraan rakyat secara komparatif, dan interpretasi kesejahteraan rakyat yang dipandang menurut agama Buddha. Melalui tiga tahapan analisis ini, maka diperoleh jawaban yang jelas dari rumusan masalah tentang kajian kesejahteraan rakyat menurut pandangan agama Buddha, yang meliputi konsep kesejahteraan rakyat, upaya-upaya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat dan pengaturan kekayaan menurut pandangan agama Buddha.

Berdasarkan hasil penelitian disarankan agar pemerintah dan rakyat dapat saling bersinergi untuk mewujudkan kesejahteraan. Pemerintah harus kritis bahwa persoalan kemiskinan merupakan masalah krusial yang dapat memberikan efek yang sangat luas sehingga upaya-upaya dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat harus benar-benar tepat sasaran, berdaya guna tinggi dan menjangkau semua kalangan dengan seadil-adilnya. Rakyat diperkenankan untuk mengumpulkan kekayaan materi agar kesejahteraan batinnya pun terpenuhi, asalkan cara-cara yang digunakan sesuai dengan hukum dan ajaran agama Buddha.